Meningkatkan Produksi Padi dengan Teknik IPAT  

Posted by Kampungku in , , ,

pojokrejo.co.cc >>

Keterbatasan pupuk yang langka tidak membuat wajah para petani padi di Sragen murung karena panen padi yang di budidayakan dengan teknik Intensifikasi Padi Aerob Terkendali (IPAT) bisa berproduksi secara melimpah. Sebagian lahan (1 ha) yang di kelola dapat memanen 10-14 ton gabah, biasanya 6-8 ton/ha. Masa pemanenannya juga lebih cepat 7-10 hari.

Padahal sebelum panen tanah terlihat retak-retak pertanda kekurangan air. Keadaan itu sangatlah berbeda dengan teknik biasanya yang senantiasa tergenang air. Jarak tanam yang di gunakan juga lebih renggang yaitu 30x30 cm, biasanya berjarak tanam 20x20 cm. Pupuk yang digunakan juga berkurang setengah dari penggunaan pupuk biasanya.

Rahasia dari sistem budidaya teknik IPAT adalah jerami pada panen sebelumnya dibiarkan terhambur di lahan. Batang padi kemudian disiram dengan larutan pupuk organik. Pupuk yang digunakan dari campuran 200 gr mikroba pengurai (dekomposer), 160 gr pupuk hayati (pupuk mengandung mikroba pelarut fosfat), serta 5 kg kompos yang dilarutkan dalam 50-100 liter air. Campuran itu diaduk hingga merata lalu dibiarkan selama 2-4 jam sebelum disiramkan.

Seleksi Benih

Dua minggu berselang lahan dibajak lalu diratakan. Sekeliling petakan dibuat saluran dengan kedalaman 30 cm. saluran juga dibuat di tengah petakan. Jarak antar saluran 3-4 m. panjangnya saluran disesuaikan dengan ukuran lahan.

Dua hari sebelum tanam, lahan yang telah dibajak diberi pupuk dasar. Tiap satu hektar lahan diberi 1 ton pupuk kandang atau 500 kg kompos kering, 320 kg pupuk hayati, 75-100 kg KCL. Pupuk-pupuk tersebut ditabur merata di permukaan lahan.

Benih yang akan ditanam sebelumnya direndam dalam 5-10 liter larutan garam. Sebelumnya telur ayam dimasukkan ke dalam larutan untuk mengukur kadar garam. Bila telur ayam tersebut bisa mengambang berarti kadar garam cukup untuk pengujian. Larutan garam ini di fungsikan sebagai fungisida alami agar benih tidak terserang jamur.

Memasukkan benih kedalam larutan garam kemudian diaduk. Benih yang mengambang dibuang, benih yang tenggelam dibilas dengan air sampai bersih lalu disimpan dalam karung plastik. Karung yang digunakan dibasahi agar lembab untuk memacu perkecambahan. Setelah semalam benih didalam karung, keesokan harinya benih disemai dalam bedengan berketinggian 10-20 cm serta lebar 2 cm.

Pinggiran bedengan dipasang bambu atau kayu yang bisa menopang tanah agar tidak mudah hilang. Dua hari sebelum penyemaian bedengan diberi campuran 1 kg pupuk kandang kering atau kompos dan pupuk hayati. Dosis pupuk yang diberikan sesuai dengan jumlah kompos. Untuk 10 kg kompos perlu 80 gr pupuk hayati. Setelah semua terlaksana dibuat larikan dengan kedalaman 1 cm agar dalam proses penyemaian mudah dilakukan. Jarak antar larikan yang dibuat yaitu 3-5 cm.

Bibit Unggul

Proses semaian dilakukan setelah lima belas hari, bibit mulai ditanam di lahan. Bibit diambil dengan menggunakan serok dari dasar bedengan. Tanah yang ikut terambil tidak dilakukan pencucian layaknya petani konvensional. Hal itu bertujuan agar akar tidak terputus saat proses pencucian sehingga tanaman tidak mengalami stress jika dipindah ke lahan.

Saat penanaman kondisi lahan yang akan ditanami hendaknya macak-macak atau becek. Bibit yang ditanaaman posisi akar di letakakan menyamping sehingga membentuk huruf L. Masing-masing lubang tanam hanya ditanami 1 bibit. Kedalaman penanamannya maksimal 1cm.

Pada saat umur tanaman sudah 15 hari setelah tanam dilakukan pemberian pupuk susulan berupa pupuk organic cair untuk memacu pertumbuhan akar, batang, dan daun dengan dosis 2-3 cc/liter air. Pemberian pupuk itu dengan menyemprotkan keseluruh tanaman hingga merata dengan interval 10 hari hingga 35 hari setelah tanam.

Memasuki umur 35 hari setelah tanam mulai ditambahkan 500 kg pupuk kandang atau kompos kering, 320 gr inokulum, 100 kg Urea, 25 kg SP-36, dan 50 kg KCL per hektar. Saat tanaman sudah berumur 45 hari setelah tanam dilakukan penyemprotan pupuk organic cair untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah dengan dosis 2-3 cc/liter air. Interval pemupukan selama 10 hari hingga tanaman padi berumur 65 hari.

System penanaman ini lahannya tidak perlu diganangi air. Pengairan hanya dilakukan bila kondisi tanah sudah mengalami retak-retak. Jika sudah mengalami retak-retak baru lahan tersebut diganangi air setinggi 1-2 cm dari permukaan tanah selama 1-2 jam. Baru setelah lahan terendam air selama 2 jam maka lubang pembuangan air pada lahan tersebut dibuka agar air di lahan tersebut dapat surut.

Penggenangan juga dilakukan saat penyiangan yaiti saat tanaman sudah berumur 10 haridan 20 hari setelah tanam. Ketika musim hujan lahan tak perlu digenangi, tetapi lahan dijaga agar air pada saluran tetap terjaga pada ketinggian 10-20 cm di bawah permukaan lahan. Setelah dua puluh lima hari menjelang panen lahan dikeringkan. Panen dilakukan setelah tanaman mencapai umur 100 hari setelah tanam.

Timbul Keraguan

Semuanya itu adalah penerapan penanaman padi dengan teknik Intensifikasi Padi Aerob Terkendali (IPAT) dilahan. Awal mulanya teknik ini diragukan untuk dapat meningkatkan produksi hasil padi. Oleh sebab itu baru sebagian petani yang menerapkan teknik IPAT tersebut. Oleh sebab itu baru sedikit lahan yang digunakan untuk penerapan teknik IPAT.

Keraguan itu lenyap ketika tanaman padi bisa terlihat kokoh dan kekar. Meski teknik ini hanya mananam satu bibit pada setiap lubang tanam, jumlah anakannya bisa mencapai 80-100 batang/rumpun. Setiap rumpu dihasilkan sekitar 60 malai. Panjang malai yang dihasilkan sekitar 30 cm dan memiliki rata-rata 200-300 bulir/malai. Petakan yang hanya seluas 2000 m2 bisa didapatkan produksi gabah sekitar 1,6 ton. Jumlah tersebut lebih tinggi dari panen-panen sebelumnya yang hanya sekitar 700 kg gabah.

Teknik IPAT yang begitu memberikan hasil yang nyata bagi petani mulai diterapkan pada lahan yang lebih luas. Lahan yang digunakan seluas satu hektar dapat menghasilkan produksi 10-12 ton gabah. Teknik ini juga dilakukan oleh para petani Sumedang, Jawa Barat, Kediri, Madura (Jawa Timur).

Kunci sukses teknik budidaya IPAT adalah perkembangan system perakaran. Perakaran akan tumbuh secara optimal jika ketersediaan oksigen dalam tanah cukup. Hal tersebut dapat terpenuhi jika kedaan lahan tidak tergenang. Hasil dari suatu penelitian menunjukkan penggenangan menyebabkan kerusakan pada jaringan perakaran akibat pasokan oksigen terhambat/ terbatas. Hanya 30 % akar yang dapat tumbuh dengan baik.

Pengunaan bibit tunggal dan jarak tanam yang renggang juga ikut dalam merangsang per umbuhan akar. Bila dalam satu lubang tanam ditanam lebih dari satu bibit akan menimbulkan perebutan nutrisi, sehingga pertumbuhan akar akan terhambat. Akibatnya jumlah anakan akan sedikit yaitu hanya antara 25-30 anakan setiap rumpunnya.

Kehadiran organisme menguntungkan dalam tanah juga berperan dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi. Organisme tanah mempunyai manfaat untuk mengurai bahan organik, daur hara, memperbaiki struktur tanah, mengendalikan populasi organisme merugikan tanaman, menghasilkan berbagai fitohormon, serta merangsang pertumbuhan dan regenerasi akar. Oleh karena itu penggunaan pupuk organic sangat penting.

Sumber : http://torro-el-torro.blogspot.com/2009/01/meningkatkan-produksi-padi-dengan.html
READ MORE - Meningkatkan Produksi Padi dengan Teknik IPAT

Tanam Padi Cara Jajar Legowo  

Posted by Kampungku in , , , ,

pojokrejo.co.cc >>

Padi merupakan tanaman pangan utama penduduk Indonesia, sebagian besar ditanam di lahan sawah. Kendala produktivitas lahan sawah diantaranya akibat serangan hama, penyakit dan gulma. Perkembangan pengganggu tanaman ini sering didukung oleh cara tanam yang sebenarnya masih bisa diperbaiki.

LEGOWO

Legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.

Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1.

Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam Vz kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya.

Jarak tanam untuk padi yang sejenis dengan varietas IR-64, seperti varietas Ciherang cukup dengan jarak 20 cm, sedangkan untuk varietas padi yang punya penampilan lebih lebat dan tinggi perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya antara 22,5 - 25 cm. Demikian juga pada tanah yang kurang subur cukup digunakan jarak tanam 20 cm, sedangkan pada tanah yang lebih subur perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya 22,5 cm atau pada tanah yang sangat subur jarak tanamnya 25 cm. Pemilihan ukuran jarak tanam bertujuan agar mendapat hasil yang optimal.

TUJUAN LEGOWO

Tujuan cara tanam legowo adalah :
1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus.Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkata produktivitas hasil.

TEKNIK PENERAPAN

1. Pembuatan Baris Tanam Persiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak tanam yang dikehendaki. Bahan untuk alat garis tanam bisa digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami, 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Ratakan dan datarkan sebaik mungkin. Selanjutnya dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.

2. Tanam Umur bibit padi yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1-3 bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang tanam bisa terlihat dengan jelas. Namun apabila kebiasaan tanam mundur juga tidak menjadi masalah, yang penting populasi tanaman yang ditanam dapat terpenuhi. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang tersedia.

3. Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan cara tabur. Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan legowo. Khusus cara pemupukan pada legowo 2 : 1 boleh dengan cara ditabur di tengah alur dalam barisan legowonya.

4. Penyiangan Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang seperti landak/gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu dipotong seperti penyiangan pada cara tanam bujur sangkar. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan, bahkan sisa gulma pada barisan pinggir legowo sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan tanaman padi.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.

Sumber : http://banten.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=171:tanam-padi-cara-jajar-legowo-di-lahan-sawah&catid=11:leaflet&Itemid=11
READ MORE - Tanam Padi Cara Jajar Legowo

Teknik Bercocok Tanam  

Posted by Kampungku in , , ,


Berikut Teknik bercocok tanam padi agar dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal :

1. Seleksi Bibit
Untuk mendapatkan kualitas dan hasil panen yang baik, bibit yang dipilih harus bibit yang baik dan bagus. Langkah penyelksian dan pengolahan bibit ini adalah sebagai berikut:
a. Umur padi calon bibit di ambil yang betul-betul sudah matang dan tua
b. Masukkan air kedalam bejana seleksi dan tambahkan garam secukupnya.
c. Masukkan telur bebek kedalam air garam tadi. tunggu sampai telur bebek udah merapung.
d. Kemudian baru masukkan bibit yang sudah diseleksi tadi kedalam air garam tersebut.
e. beberapa diantara bibit tadi ada yang merapung, kemudian yang merapung itu tidak dipakai (dibuang).
f. Bibit yang tenggelam saja yang diambil


2. Menyemai Bibit
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik perlu menentukan media tanam biit atau persemaian bibit. Untuk persemaian bibit perlu diperhatikan beberpa hal antara lain :
a. Tanah yang diambil untuk menyemai bibit harus tanah yang lebih baik dan bagus
b. Untuk media semai bisa kita pakai baki, bejana yang luas dan datar, atau dibuatkan dari papan yang dialas dengan palstik.
c. Campur tanah yang sudah dipilih dengan pupuk kompos atau pukpuk kandang
d. Ratakan tanah di media semai kira-kira ketebalan 2 cm
e. Taburkan bibit yang sudah diseleksi dimedia semai
f. Jaga kelembaban semaian benih.
g. Tunggu sampai benih berumur 10 hari


3. Pengolahan Lahan/Sawah
Sementara kita menunggu bibit sampai berumur 10 hari lahan tempat tanam sudah harus dibereskan atau digarap sedemikian rupa sehingga nanti setelah benih siap tanam tidak terjadi kendala. Untuk pengolahan lahan tersebut sebagai berikut:
a. Sawah yang sudah selesai dipanen jerami atau daun padi bekas panen hendaknya jangan dibakar atau dibuang biarkan lapuk di sawah (lahan) karena ini isa dijadikan kompos.
b. Lahan sudah dibajak diratakan dan dipetak-petak agar kita lebih mudah mengontrol airnya.
c. Lahan diratakan dan usahakan air sawah itu hanya berada di petak artinya air lahan pecak-pecak (lacok-lacok=minang)
d. Garislah lahan dengan ukuran jarak garis 35 cm.
e. Dua hari sebelum tanam lahan di taburi pupuk sebaiknya pupuk yang dipakai adalah pupuk organik.


4. Cara Tanam
Setelah lahan siap tanam, maka bibit yang sudah berumur 10 hari siap di pindahkan ke lahan tanam. Untuk menanam padi caranya sebagai berikut:
a. Untuk bibit yang disemai dalam baki bisa baki langsung diangkat ke lahan siap tanam atau benih diangkat kelahan tanam dengan dicabut dahulu dari media semai (khusus untuk yang dicabut hati-hati jangan sampai padi yang menempel pada benih terlepas)
b. Tanam benih dilahan dengan jarak tanam 35 cm
c. Menanam benih jangan sampai dibenam seperti menanam benih ala konvensional.
d. Ambil benih yang padinya masih menempel dan cukup di letakkan diatas tanah dengan sedikit menggesekkan benih ketanah dan kemudian ditutup dengan tanah setujuk jari.
e. Jaga media tanam jangan samapi digenang air.


5. Perawatan
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal harus dilakukan perawatan yang intensif. Dan perawatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan perawatan tanam padi yang sudah kita warisi dari nenek moyang terdahulu. Beberapa langkah perawatan yang perlu dilakukan:
a. Setelah padi berumur 10 hari setelah tanam semprot lah dengan pupuk organik (untuk pupuk organik diserahkan kepada kita masing-masing.)
b. Umur 25 hari semprot lagi (pada usia ini padi sudah bisa diberi air yang agak banyak)
c. Umur 40 hari ulangi lagi penyemprotan
d. Umur 60 hari kembali lagi disemprot
e. (atau berilah pupuk seperti biasa kita bertanam padi disini dianjurkan pakai pupuk organik)
f. Pertumbuhan padi yang baik dan bagus adalah untuk satu rumpun menghasilkan 45 sampai dengan 60 batang padi
g. Biasanya padi bisa menghasilkan anak sampai 100 batang, tetapi ukuran itu tidak menghasilkan panen yang maksimal karena akan berpengaruh kepada buah yang dihasilkan.
f. Setelah usia 2 bualan genangilah air sawah agar pertumbuhan anak padi tidak bertambah.

Demikian pembabaran singkat mengenai teknik bercocok tanam padi, mudah-mudahan bermanfaat bagi temen2 yang membacanya.

Sumber : http://wongpamotan.blogspot.com/2009/08/teknik-bercocok-tanam-padi.html
READ MORE - Teknik Bercocok Tanam

Teknik Tanam Padi IIRA  

Posted by Kampungku in , , ,

pojokrejo.co.cc >>

Teknik tanam padi metode IIRA ditemukan oleh Dharma Panji, teknik ini menggunakan sistem natural dan juga mengandalkan kesuburan tanah secara alami.

Teknik ini agak rumit dan memerlukan perhatian dan perlakuan yang cukup ekstra juga tetapi semua itu bisa diatasi dan sudah banyak yang berhasil, terutama daerah Jabar dan telah diadopsi daerah lain sperti Malang, Klaten, Sragen Purwokerto dan juga Sumatra Selatan.

Tahapan Sistem IIRA sebagai berikut :

Tahap I :
Merupakan tahap persiapan dan memperbaiki lahan, mulai dari memperbaiki sifat fisika, kimia, hingga biologi sawa serta menghidupkan mikro organisme yang menguntungkan. Hal ini dilakukan dengan memperbaiki saluran irigasi, mengatur air agar tidak mengair terus dan tidak menggenang.
Menebar kapur pertanian, serabut kelapa dan ampas kelapa, menyemprot bakteri dan jamur yang merugikan dengan menyemprotkan bakteri yang menguntungkan seperti : pseudomonas flourensent.

Tahap II :
Kegiatan pembenihan dan penanaman padi sampai keluar malai. Benih sebelum ditebar harus direndam larutan coryne bacterium selama 15 menit.

Tahap II :
Pemeliharaan dan menanggulangi hama dan penyakit yang dilakukan sejak mulai keluar malai sampai panen Selain menanggulangi dan mengendalikan hama penyakit dengan agen hayati, juga menjaga kondisi sawa agar selalu retak basah dan melakukan penyemprotan PK organik hayati.

Inti dari teknik ini adalah tanah harus selalu retak dan basah tetapi tidak boleh becek.
READ MORE - Teknik Tanam Padi IIRA

Sensus Penduduk 2010  

Posted by Kampungku in , , , ,

Pojokrejo.co.cc >>

Sensus Penduduk 2010 atau SP2010 adalah keseluruhan proses pengumpulan, pengolahan, penyusunan, dan penerbitan data demografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua penduduk pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah.

Sensus Penduduk di Indonesia sudah dilakukan beberapa kali yaitu mulai tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010 tahun ini.

Kegiatan rekruitmen tenaga sensus sudah dimulai beberapa bulan yang lalu, sedang Pelatihan Gelombang I dimulai pada tanggal 12 April 2010. Pada hari pertama pelatihan ada beberapa peserta yang mengundurkan diri dan ada juga yang tidak bisa melanjutkan ke sesion berikutnya. Hal tersebut sempat membuat kelabakan dan bingung tetapi tidak bisa dikatakan kebakaran jenggot karena Manager KSK Kesamben (Pak Sueib) tidak punya jenggot ??? apalagi saat itu ada tinjauan dari Pusat.

SP2010 mulai dilakukan pada tanggal 1 Mei sampai 30 Mei 2010, dimana pelaksanaannya dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap listing dan tahap pencacahan.

Tahap listing dimulai tanggal 1 Mei 2010 sampai 7 Mei 2010 dimana pada tahap ini dilakukan pendataan awal yaitu penelusuran blok, menggambar peta blok dan atau memperbaiki peta juga pemasangan sticker. Dari tahap ini akan diketahui jumlah penduduk sementara secara cepat (Quick Count).

Tahap Pencacahan dilakukan pada tanggal 9 Mei sampai 30 Mei 2010, pada tahap ini dilakukan pendataan secara lengkap dan terperinci.

Jadwal kegiatan SP2010 adalah :


Keberhasilan SP2010 dan validasi data sangat tergantung dari kerjasama team SP2010 dengan masyarakat dalam memberikan data. Hasil SP2010 akan dipakai sebagai acuan kebijakan pembangunan ke depan. Untuk itu mohon masyarakat memberikan data sebaik dan sedetail-detainya sesuai pertanyaan atau keperluan petugas SP2010.

Keadaan dan suasana Pelatihan.

Tutor (Pak Yoyok) lagi duduk santai setelah capek menjelaskan



Peserta lagi diskusi di ruang kelas Pelatihan I




Istirahat sholat di masjid
READ MORE - Sensus Penduduk 2010

Musim Panen  

Posted by Kampungku in , , ,

pojokrejo.co.cc >>

Musim Panen Padi kali ini boleh dikatakan sebagai musim yang paling menguntungkan dibanding musim panen padi sebulumnya. Ada banyak alasan mengapa musim panen kali ini lebih baik dibanding musim sebelumnya.

Diantaranya adalah :
  • Rata-rata hasil panen kali ini lebih baik dan lebih banyak tiap hektarnya atau per petaknya.
  • Sistem pengairan lebih baik dibanding sebelumnya, dimana saat membutuhkan pengairan debit air dirasakan petani cukup dan curah hujan juga mendukung.
  • Ketepatan saat menanam juga menentukan, hal ini terbukti karena sebagian petani yang menanam terlambat ada sebagian mesiki tidak banyak padi yang tidak berisi (gabuk bahasa jawa red).
  • Pemupukan dan penanganan pasca tanam yang baik.
  • Dan sebagainya yang nggak mungkin disebutkan disini.
Bukan berarti hal ini tidak ada keluhan dari petani, misal saat musim panen sulit menjual gabah karena curah hujan yang tinggih sehingga para tengkulak kurang bergairah dalam melakukan aqad jual beli dan faktor lainnya.

Ada fenomena baru di musim panen kali ini di kampungku yaitu mulai adanya sistem jual padi di lahan (tebasan jawa red). Sebenarnya sistem ini bukan hal baru di sebagian daerah tetapi di kampungku ini adalah fenomena baru yang patut untuk di cermati perkembangannya.
READ MORE - Musim Panen

Profil  

Posted by Kampungku in ,

Ki Mbahurekso desa Pojok Rejo
READ MORE - Profil